Pernah dengar kredo 'lulus itu pada waktu yang tepat, bukan tepat waktu' apakah ini sesat?
Mungkin perlu kita telaah alasan-alasan mengapa seorang mahasiswa menunda kelulusan. Berikut ini merupakan opini saya tentang alasan mahasiswa menunda kelulusan dari kampus. Tentu berasal dari pengalaman pribadi juga dari hasil diskusi (lebih tepatnya: ngobrol) dengan teman-teman. Sekaligus juga berdasarkan hasil pengamatan terhadap fenomena-fenomena penundaan kelulusan.
Pengamatan yang saya lakukan tentu tanpa metodologi apalagi rancangan penelitian, ini adalah pengamatan sekenanya. Berikut merupakan alasan mahasiswa menunda kelulusannya.
1. Belum Selesai Mata Kuliah
Sebenarnya alasan ini bukan merupakan alasan yang sengaja. Lebih tepatnya, bukan alasan menunda karena terpaksa tertunda. Karena jumlah SKS yang ditempuh oleh yang bersangkutan masih belum tuntas, maka belum bisa proses tugas akhir dan otomatis belum bisa lulus. Jika mahasiswa ini memaksa keluar dari kampus, maka ada cara yang paling mudah, yaitu: tidak usah dilanjutkan. hehehe.
2. Belum Tahu Mau ke Mana
Alasan ini biasanya dimiliki oleh mahasiswa galau yang tidak mengetahui hendak ke mana, mau ngapain, atau mau melakukan apa setelah lulus nanti. Meskipun sudah tidak ada matakuliah yang ditempuh, tetapi mahasiswa yang mengalami hal ini biasanya malas untuk mengerjakan skripsi. Malas juga biasanya mencari dan menunggu dosen untuk bimbingan skripsi. Ada tiga alasan dalam 'tidak tahu mau ke mana'.
a) mahasiswa yang tidak yakin bisa bekerja setelah lulus. Maka sambil menunggu tempat kerja maka menunda dulu kelulusan. Setelah dipastikan menemukan tempat kerja, maka mahasiswa tipe ini akan segera meluluskan diri.
b) mahasiswa yang tidak punya uang untuk lanjut studi ke jenjang berikutnya. Biasanya mahasiswa yang tipe ini dari ekonomi lemah. Ingin melanjutkan kuliah tetapi tidak punya biaya. Maka biar tampak masih kuliah maka tunda dulu kelulusannya.
c) masih menunggu calon istri/suami ini alasan untuk mahasiswa yang ingin menikah tetapi masih belum memiliki calon yang pas. Maka sambil menunggu calon atau gebetan yang masih di kampus menunda dulu kelulusan. Tentu penundaan kelulusan ini merupakan modus. Modus asmara.
3. Belum Punya Uang
Alasan ini biasanya dimiliki oleh mahasiswa yang menunda kelulusan karena ingin menikmati uang beasiswa. Kondisi ini cukup rawan karena (berdasarkan pengalaman pribadi) beasiswa untuk mahasiswa tingkat akhir bisa disetop oleh pihak kampus. Saya pernah mengalami hal ini, punya jatah beasiswa dari teman-teman di UKM makanya menunda kelulusan. Tetapi karena penundaannya berkelanjutan maka penundaannya berderet dan terlalu lama sampai tidak dapat beasiswa.
4. Masih Aktif di UKM dan BEM
Alasan ini ini biasanya dimiliki oleh aktivis kampus baik yang ada di organisasi intra kampus maupun ekstra kampus dengan segala bentuknya. Biasanya yang menunda kelulusan adalah yang memiliki karir menanjak di organisasai. Alasan ini cukup krusial dan penting bagi sebagian mahasiswa karena masih menunggu link-link dan lompatan besar dalam karirnya nanti. Setuju atau tidak, organisasi merupakan batu loncatan yang ideal untuk meraih target (posisi) selepas dari masa studi di kampus oleh mahasiswa. Tidak sedikit pula mahasiswa yang gagal lulus tapi berhasil meraih posisi strategis karena aktif di organisasi kemahasiswaan.
5. Jadi Tim Sukses Caleg atau dalam Pilkada
Alasan ini saya ketahui sendiri, dilakukan oleh mahasiswa yang kuliah di Surabaya jurusan komputer. karena sangat handal dalam dunia perkomputeran dan orang tuanya terlibat aktif dalam dukung mendukung calon Bupati Jember (pada waktu itu), maka dia menunda kelulusan. Bahkan menunda kuliahnya. Dia 'berhenti' setahun dari kampusnya. Aktif di markas tim sukses salah satu calon bupati. Mungkin ada harapan untuk menjadi tim ahli bupati dan sebagainya. Tapi sayangnya calon yang didukungnya kalah. Ini namanya tim sukses yang tidak sukses. hahahaha.
6. Alasan Keluarga
Alasan ini biasanya dialami oleh mahasiswa yang dalam keluarganya terlibat masalah. Misalnya orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi sehingga harus membantu orang tua terlebih dahulu untuk mencari uang sebagai biaya hidup dan biaya kuliah.
Alasan lain adalah karena masalah kesehatan keluarga. Bagi mahasiswa yang jauh dari keluarga. Misalnya orang tuanya sakit maka harus menemani orang tua terlebih dahulu. Alasan ini juga yang membuat saya menunda kelulusan, tentu di samping alasan-alasan lain (sempat jadi panitia pilkades dan tim sukses calon legislatif juga sih. hahaha).
Kalau kamu, menunda kelulusan karena alasan nomor berapa? atau punya alasan lain?
Mungkin perlu kita telaah alasan-alasan mengapa seorang mahasiswa menunda kelulusan. Berikut ini merupakan opini saya tentang alasan mahasiswa menunda kelulusan dari kampus. Tentu berasal dari pengalaman pribadi juga dari hasil diskusi (lebih tepatnya: ngobrol) dengan teman-teman. Sekaligus juga berdasarkan hasil pengamatan terhadap fenomena-fenomena penundaan kelulusan.
Pengamatan yang saya lakukan tentu tanpa metodologi apalagi rancangan penelitian, ini adalah pengamatan sekenanya. Berikut merupakan alasan mahasiswa menunda kelulusannya.
1. Belum Selesai Mata Kuliah
Sebenarnya alasan ini bukan merupakan alasan yang sengaja. Lebih tepatnya, bukan alasan menunda karena terpaksa tertunda. Karena jumlah SKS yang ditempuh oleh yang bersangkutan masih belum tuntas, maka belum bisa proses tugas akhir dan otomatis belum bisa lulus. Jika mahasiswa ini memaksa keluar dari kampus, maka ada cara yang paling mudah, yaitu: tidak usah dilanjutkan. hehehe.
2. Belum Tahu Mau ke Mana
Alasan ini biasanya dimiliki oleh mahasiswa galau yang tidak mengetahui hendak ke mana, mau ngapain, atau mau melakukan apa setelah lulus nanti. Meskipun sudah tidak ada matakuliah yang ditempuh, tetapi mahasiswa yang mengalami hal ini biasanya malas untuk mengerjakan skripsi. Malas juga biasanya mencari dan menunggu dosen untuk bimbingan skripsi. Ada tiga alasan dalam 'tidak tahu mau ke mana'.
a) mahasiswa yang tidak yakin bisa bekerja setelah lulus. Maka sambil menunggu tempat kerja maka menunda dulu kelulusan. Setelah dipastikan menemukan tempat kerja, maka mahasiswa tipe ini akan segera meluluskan diri.
b) mahasiswa yang tidak punya uang untuk lanjut studi ke jenjang berikutnya. Biasanya mahasiswa yang tipe ini dari ekonomi lemah. Ingin melanjutkan kuliah tetapi tidak punya biaya. Maka biar tampak masih kuliah maka tunda dulu kelulusannya.
c) masih menunggu calon istri/suami ini alasan untuk mahasiswa yang ingin menikah tetapi masih belum memiliki calon yang pas. Maka sambil menunggu calon atau gebetan yang masih di kampus menunda dulu kelulusan. Tentu penundaan kelulusan ini merupakan modus. Modus asmara.
3. Belum Punya Uang
Alasan ini biasanya dimiliki oleh mahasiswa yang menunda kelulusan karena ingin menikmati uang beasiswa. Kondisi ini cukup rawan karena (berdasarkan pengalaman pribadi) beasiswa untuk mahasiswa tingkat akhir bisa disetop oleh pihak kampus. Saya pernah mengalami hal ini, punya jatah beasiswa dari teman-teman di UKM makanya menunda kelulusan. Tetapi karena penundaannya berkelanjutan maka penundaannya berderet dan terlalu lama sampai tidak dapat beasiswa.
4. Masih Aktif di UKM dan BEM
Alasan ini ini biasanya dimiliki oleh aktivis kampus baik yang ada di organisasi intra kampus maupun ekstra kampus dengan segala bentuknya. Biasanya yang menunda kelulusan adalah yang memiliki karir menanjak di organisasai. Alasan ini cukup krusial dan penting bagi sebagian mahasiswa karena masih menunggu link-link dan lompatan besar dalam karirnya nanti. Setuju atau tidak, organisasi merupakan batu loncatan yang ideal untuk meraih target (posisi) selepas dari masa studi di kampus oleh mahasiswa. Tidak sedikit pula mahasiswa yang gagal lulus tapi berhasil meraih posisi strategis karena aktif di organisasi kemahasiswaan.
5. Jadi Tim Sukses Caleg atau dalam Pilkada
Alasan ini saya ketahui sendiri, dilakukan oleh mahasiswa yang kuliah di Surabaya jurusan komputer. karena sangat handal dalam dunia perkomputeran dan orang tuanya terlibat aktif dalam dukung mendukung calon Bupati Jember (pada waktu itu), maka dia menunda kelulusan. Bahkan menunda kuliahnya. Dia 'berhenti' setahun dari kampusnya. Aktif di markas tim sukses salah satu calon bupati. Mungkin ada harapan untuk menjadi tim ahli bupati dan sebagainya. Tapi sayangnya calon yang didukungnya kalah. Ini namanya tim sukses yang tidak sukses. hahahaha.
6. Alasan Keluarga
Alasan ini biasanya dialami oleh mahasiswa yang dalam keluarganya terlibat masalah. Misalnya orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi sehingga harus membantu orang tua terlebih dahulu untuk mencari uang sebagai biaya hidup dan biaya kuliah.
Alasan lain adalah karena masalah kesehatan keluarga. Bagi mahasiswa yang jauh dari keluarga. Misalnya orang tuanya sakit maka harus menemani orang tua terlebih dahulu. Alasan ini juga yang membuat saya menunda kelulusan, tentu di samping alasan-alasan lain (sempat jadi panitia pilkades dan tim sukses calon legislatif juga sih. hahaha).
Kalau kamu, menunda kelulusan karena alasan nomor berapa? atau punya alasan lain?